Tuesday, June 11, 2013

Daftar Pustaka Penulisan Ilmiah

0 comments

Daftar Pustaka






















6

Isi Penulisan Ilmiah Teori Organisasi Umum 2

0 comments

Latar Belakang

Wanita,sesosok makhluk indah yang jaman dahulu sering dianggap sebelah mata mulai menunjukkan kekuatannya. Wanita biasanya identik dengan urusan kamar dan dapur rumah tangga. Namun, saat emansipasi wanita dan perjuangan kesetaraan gender yang disuarakan oleh kaum wanita merubah sebahagian bahkan keseluruhan peran wanita.Saat ini, wanita sudah banyak yang berpikir untuk berkarir di perusahaan dan banyak juga yang terjun langsung menjadi pebisnis dan adapula sebagian dari mereka yang dikirim ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja(TKI).Hal ini mulai menggeser paradigma yang dulunya laki-laki pasti lebih tinggi posisinya dibandingkan wanita.
Emansipasi wanita merupakan proses pembebasan kaum wanita dari status sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. Emansipasi juga dapat dikatakan sebagai suatu gerakan yang dilakukan oleh kaum wanita untuk meningkatkan harkat dan martabatnya dari kesenjangan terhadap kaum pria sehingga dapat mencapai kesetaraan. Dengan kata lain, emansipasi wanita adalah gerakan kaum wanita untuk mensejajarkan diri dengan kaum pria.
Seiring dengan perkembangan zaman, melalui gerakan emansipasi ini,wanita Indonesia akhirnya dapat mensejajarkan diri dengan kaum pria dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dibidang Ekonomi, seperti contoh, tidak sedikit wanita yang menjadi tulang punggung keluarga atau membantu  suami bekerja.Ada para wanita yang menjadi Tenaga Kerja di Negara Asing, bahkan ada beberapa wanita yang mengerjakan pekerjaan pria sebagai supir bus,supir Angkutan Umum,becak,dll.
Ada juga beberapa wanita Indonesia yag Go-Internasional dengan membuka bisnis di luar Negeri,dan kemudian menetap disana dalam jangka waktu yang lama.Raden Ajeng Kartini pasti bangga akan hal ini.
Permasalahan

Pembatasan Masalah

Perjuangan seorang R.A Kartini membebaskan belenggu wanita Indonesia dari diskriminasi perbedaan gender pada saat itu membuahkan hasil.Dan saat ini para wanita Indonesia mampu menunjukkan kekuatannya dan bisa disetarakan dengan laki-laki.Wanita juga bebas menentukan pilihan,di sisi lain menjadi seorang ibu.Di Zaman ini,banyak wanita yang berhasil menjadi pengusaha,pebisnis,dan membuka usaha dagang sampai di eksport ke luar negeri.Ini merupakan suatu pencapaian luar biasa berkat kerja keras dari RA.Kartini.Banyak dari mereka yang juga stay di luar untuk membuka usaha bisnisnya,misalnya berbisnis kuliner,perancang baju,illustrator dan bekerja di perusahaan animasi,bahkan ada pula yang ikut serta dengan suaminya yang berkebangsaan asing untuk menetap disana.
1
Ironisnya,ada sebagian dari mereka yang cukup nyaman tinggal di luar negeri sehingga mereka melupakan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.
Asumsi

Ada beberapa praduga dimana para wanita Indonesia ini cukup nyaman menetap di Luar Negeri lalu membuka usaha bisnis,dan Bagaikan “Kacang lupa pada kulitnya”.Mereka lupa akan identitas mereka sebagai wanita Indonesia.Asumsi pertama adalah Mereka senang dengan Atmosfir di Negara lain, kedua mereka senang dengan kebudayaan Negara lain ini, Dan mungkin Asumsi yang terakhir adalah penduduk di Negara tempat wanita-wanita ini menetap.

Hipotesa

Teori pertama bahwa mereka senang dengan Atmosfir Negara Lain ini mungkin saja karena Negara tempat mereka menetap dan membuka usaha ekonomi ini lebih tidak ada polusi,kendaraannya lebih tertib,ataupun faktor yang lainnya.Teori Kedua bahwa mereka senang dengan kebudayaan lain mungkin saja benar.Karena ,mungkin kebudayaan Negara lain lebih mudah disesuaikan dengan Gaya Hidup yang mungkin juga sesuai dengan pemikiran wanita-wanita Indonesia ini,sehingga kebudayaan asing dijunjung tetapi kebudayaan sendiri dilupakan.Teori terakhir mengenai penduduk asli Negara ini mungkin karena mereka lebih menghargai,lebih ramah,dan menghormati para wanita Indonesia di dalam membuka usaha Ekonomi ini,menjadikan saingan didalam berbisnis Ekonomi ini sangat kecil.

Landasan teori

Teori bahwa para wanita Indonesia lebih senang untuk menetap di Negara lain dipicu dari peluang untuk melapangkan usaha perekonomian disana,karena berbuka usaha di luar negeri cukup besar,sehingga mereka senang untuk berbuka usaha disana dan dipicu dari repotnya transportasi pulang pergi karena berbeda benua,maka para wanita Indonesia ini memutuskan untuk menetap disana.Terdapat pula Bukti nyata dari hal tersebut.Dapat dilihat pada Pasal 65 ayat 1 UU (Undang-Undang)  Nomor 12 Tahun 18 Februari 2003 yang berbunyi “Setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) provinsi dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan wanita sekurang-kurangnya 30%”. Ketentuan dari UU (Undang-Undang) di atas merupakan tindak lanjut dari konvensi PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), yaitu persoalan yang menyangkut penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita.
2
 Selain itu, Uni Antar Parlemen (Inter Parliamentary Union) pada tahun 1997 di New Delhi mendeklarasikan “Hak politik wanita harus dianggapi sebagai satu kesatuan dengan hak asasi manusia.
 Oleh karena itu, hak politik wanita tidak dapat dipisahkan dari hak asasi manusia”. UU (Undang-Undang) dan konvensi PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) tersebut menandakan bahwa dalam ranah politik peran wanita sudah mulai diakui dan diperhitungkan.

Pembahasan

Emansipasi wanita ini mengingatkan kita akan peran serta RA.Kartini,sesosok wanita yang begitu sangat penting perannya dibalik pergerakan ini.Raden Ajeng Kartini,disingkat R.A Kartini merupakan seorang pahlawan Indonesia yang memprakarsai pembebasan dari perbudakan terhadap para wanita Indonesia  pada zaman itu.Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara,21 April 1879.Kartini saat masih kecil tidak diizinkan untuk melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi oleh orang tuanya.Kartini saat kecil dipingit menunggu untuk dinikahkan.Ia sedih dengan hal tersebut,tetapi tidak berani untuk menentang kedua orang tuanya.Untuk menghilangkan kesedihannya,ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan pada akhirnya dia jadi gemar membaca.Melalui buku inilah,kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa(Waktu itu Belanda masih menjajah Indonesia).Ia mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan membaca dan menulis.Menurut Kartini,wanita tidak cukup hanya bekerja didapur.Wanita harus cerdas dan bisa disetarakan kemampuannya dengan laki-laki.Kartini juga mendirikan sekolah wanita pada saat itu.Namun diusianya yang ke-25 tahun beliau meninggal setelah melahirkan putra pertamanya.Beliau meninggal di Rembang,17 September 1904.Sebelum meninggal ,beliau menulis buku yang berjudul,”habis gelap terbitlah terang”,yang menjadi cikal bakal dari emansipasi para wanita.Buku ini berisikan tentang kumpulan surat Kartini yang pernah dikirimkan kepada sahabatnya Abendanon.Nasib wanita berubah secara perlahan atas perjuangan beliau. Perjuangan Kartini di antaranya adalah membebaskan wanita dari  diskriminasi  yang membatasi gerak wanita pada masa itu. Selain itu, Kartini juga berjuang membebaskan kaum wanita dari perbudakkan. Atas dasar perjuangan Kartini inilah sehingga kita sekarang mengenal  istilah emansipasi wanita.
Beberapa wanita Indonesia sudah membuktikan kepada bangsa bahwa mereka mampu memegang peran penting dalam membangun bangsa. Salah satu dari mereka adalah  Mari Elka Pangestu seorang ekonom Indonesia kelas dunia, Pamela Halomoan illustrator muda, Sri Mulyani Indrawati Direktur Pelaksana Bank Dunia,dll
 Banyak sekali contoh kecil dimasa sekarang yang menunjukan bahwa peranan wanita memang penting dalam pembangunan ekonomi dan peranan itu bukan kecil namun sangat besar, terutama bagi negara indonesia ini.
Tenaga kerja indonesia  merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar.Dan sebagian besar adalah wanita.Cukup jelas menunjukan bahwa peranan wanita itu penting.Dengan bertambahnya devisa negara, otomatis meningkatkan pembangunan ekonomi negara tersebut.
3

Namun kenyataan yang ironis harus dihadapi oleh sebagian penyumbang devisa negara itu, maraknya penganiayaan, perlakuan tidak adil dan tidak dibayarnya upah merupakan contoh ketidakadilan untuk tenaga kerja indonesia.
Sangat tidak seimbang perlakuan yang didapat oleh para tki tersebut.Dalam satu sisi TKI telah memberikan peranan penting bagi tumbuhnya perekonomian suatu negara, dalam sisi lain TKW dianiaya dinegara lain, bahkan banyak pula yang pulang ke tempat asal hanya nama.Sungguh kenyataan yang sangat menyedihkan bagi wanita khususnya tenaga kerja indonesia.
Fakta diatas  adalah  satu dari sekian banyak kenyataan yang terjadi di indonesia.Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia merupakan pengaruh wanita, bukan hanya para politikus, menteri maupun para pengusaha, rakyat biasa ( tenaga kerja wanita) juga adalah peranan penting.
Lain halnya dengan generasi sekarang, wanita generasi muda sekarang sudah telah banyak terlena dan terombang-ambing oleh arus globalisasi yang semakin mewarnai dan meracuni bangsa. Tidak sedikit efek dari era globalisasi ini berpengaruh negatif sehingga tidak menutup kemungkinan partisipasi wanita dalam pembangunan bangsa pada masa mendatang tidak dapat berjalan, sehingga tidak ada lagi pembuktian bahwa wanita mampu berdiri membangun bangsa. Bahkan, persoalan ini apabila dibiarkan dan tidak ada usaha untuk melakukan perbaikan akan dapat menciptakan generasi muda yang bimbang dan tidak memiliki masa depan yang pasti.
Masih rendahnya keterlibatan dan partisipasi wanita khususnya generasi muda di dalam pembangunan ekonomi ini.Ditambah lagi oleh efek negatif globalisasi yang mempengaruhi pikiran-pikiran generasi muda (wanita) bangsa harus menjadi musuh bersama kita, dalam rangka menyukseskan pembangunan menyeluruh di negeri ini.
Demi membangun bangsa ini agar menjadi lebih baik lagi, kaum wanita tidak boleh melupakan hakikatnya sebagai seseorang wanita yang mempunyai sumber kelembutan. Sudah selayaknya kaum wanita perlu menyadari akan kodratnya. Wanita diharapkan bisa menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkannya. Menjadi Ibu yang dapat membimbing mereka menjadi anak yang kuat, cerdas, dan mempunyai etika yang baik agar dapat berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Itulah sebenarnya peran wanita yang utama selain berbagai peran di ketiga bidang kehidupan ekonomi, politik dan sosial. Wanita dituntut untuk menjalani kehidupan sesuai perannya masing-masing. Wanita telah menjadi sosok yang harus di hormati dan dilindungi dari berbagai kekerasan dan penganiayaan. Namun, wanita juga harus sadar akan tugas utamanya. Tugas ini mampu untuk menyadarkan wanita generasi muda untuk menjadi wanita yang terhormat, berharga dan sebagai kebanggaan bangsa.
Para wanita boleh saja untuk tinggal di luar negeri dan mengembangkan usaha perekonomian disana,tetapi mereka tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai wanita Indonesia dengan kebudayaan timur yang dijunjung tinggi.Bisa juga dengan menetapnya para wanita ini di luar Indonesia mereka memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan cirri-ciri wanita Indonesia yang dengan tutur kata yang santun,perilaku yang lembut dan sopan serta kepribadian yang ramah.
4
Tentu saja dengan menetapnya Para wanita Indonesia ini bisa memperkaya wawasan mereka tentang kebudayaan Luar yang beragam.Mereka harus pula menyaring kebudayaan luar ini dan diambil sisi positifnya. Dan mungkin mereka tanamkan terhadap diri anak-anak mereka kelak.Sehingga anak-anak mereka bisa menjadi penerus masa depan yang walaupun tinggal di Luar Indonesia tetapi tidak akan pernah lupa akan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Penutup

Kesimpulan
Peranan wanita itu penting dengan bertambahnya devisa negara, otomatis meningkatkan pembangunan ekonomi negara tersebut .Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia merupakan pengaruh wanita, bukan hanya para politikus, menteri maupun para pengusaha, rakyat biasa ( tenaga kerja wanita) juga adalah peranan penting. Wanita telah menjadi sosok yang harus di hormati dan dilindungi dari berbagai kekerasan dan penganiayaan. Namun, wanita juga harus sadar akan tugas utamanya. Tugas ini mampu untuk menyadarkan wanita generasi muda untuk menjadi wanita yang terhormat, berharga dan sebagai kebanggaan bangsa.
Para wanita boleh saja untuk tinggal di luar negeri dan mengembangkan usaha perekonomian disana,tetapi mereka tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai wanita Indonesia dengan kebudayaan timur yang dijunjung tinggi.

Saran
Agar para wanita Indonesia di era globalisasi ini dapat turut serta didalam pembangunan ekonomi dan tentu saja tidak terlena dengan arus globalisasi.Emansipasi wanita berkat kerja keras Raden Ajeng kita,RA Kartini harus selalu dipelihara.Karena kita tinggal melanjutkan usaha yang RA Kartini perjuangkan.Semangat Para Wanita Indonesia.






5

penulisan ilmiah

0 comments

DAFTAR ISI :

Kata Pengantar ........................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
Latar Belakang ........................................................................................................1
Permasalahan …………………………..................................................................1
-          Pembatasan Masalah ……………........................................................1
-          Asumsi ………………………………………………………………..2
-          Hipotesa …………………………………………………………........2
Landasan Teori …………………………………………………………………...2
Pembahasan ………………………………………………………………………3
Penutup …………………………………………………………………………...5
-          Kesimpulan …………………………………………………………...5
-          Saran ………………………………………………………………….5
Daftar Pustaka …………………………………………………………………....6













ii

Saturday, November 30, 2013

Posted by BlushyblushyBlog at Saturday, November 30, 2013 0 comments
Posted by BlushyblushyBlog at Saturday, November 30, 2013 0 comments

Tuesday, June 11, 2013

Daftar Pustaka Penulisan Ilmiah

Posted by BlushyblushyBlog at Tuesday, June 11, 2013 0 comments

Daftar Pustaka






















6

Isi Penulisan Ilmiah Teori Organisasi Umum 2

Posted by BlushyblushyBlog at Tuesday, June 11, 2013 0 comments

Latar Belakang

Wanita,sesosok makhluk indah yang jaman dahulu sering dianggap sebelah mata mulai menunjukkan kekuatannya. Wanita biasanya identik dengan urusan kamar dan dapur rumah tangga. Namun, saat emansipasi wanita dan perjuangan kesetaraan gender yang disuarakan oleh kaum wanita merubah sebahagian bahkan keseluruhan peran wanita.Saat ini, wanita sudah banyak yang berpikir untuk berkarir di perusahaan dan banyak juga yang terjun langsung menjadi pebisnis dan adapula sebagian dari mereka yang dikirim ke luar negeri untuk menjadi Tenaga Kerja(TKI).Hal ini mulai menggeser paradigma yang dulunya laki-laki pasti lebih tinggi posisinya dibandingkan wanita.
Emansipasi wanita merupakan proses pembebasan kaum wanita dari status sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. Emansipasi juga dapat dikatakan sebagai suatu gerakan yang dilakukan oleh kaum wanita untuk meningkatkan harkat dan martabatnya dari kesenjangan terhadap kaum pria sehingga dapat mencapai kesetaraan. Dengan kata lain, emansipasi wanita adalah gerakan kaum wanita untuk mensejajarkan diri dengan kaum pria.
Seiring dengan perkembangan zaman, melalui gerakan emansipasi ini,wanita Indonesia akhirnya dapat mensejajarkan diri dengan kaum pria dalam berbagai bidang kehidupan, terutama dibidang Ekonomi, seperti contoh, tidak sedikit wanita yang menjadi tulang punggung keluarga atau membantu  suami bekerja.Ada para wanita yang menjadi Tenaga Kerja di Negara Asing, bahkan ada beberapa wanita yang mengerjakan pekerjaan pria sebagai supir bus,supir Angkutan Umum,becak,dll.
Ada juga beberapa wanita Indonesia yag Go-Internasional dengan membuka bisnis di luar Negeri,dan kemudian menetap disana dalam jangka waktu yang lama.Raden Ajeng Kartini pasti bangga akan hal ini.
Permasalahan

Pembatasan Masalah

Perjuangan seorang R.A Kartini membebaskan belenggu wanita Indonesia dari diskriminasi perbedaan gender pada saat itu membuahkan hasil.Dan saat ini para wanita Indonesia mampu menunjukkan kekuatannya dan bisa disetarakan dengan laki-laki.Wanita juga bebas menentukan pilihan,di sisi lain menjadi seorang ibu.Di Zaman ini,banyak wanita yang berhasil menjadi pengusaha,pebisnis,dan membuka usaha dagang sampai di eksport ke luar negeri.Ini merupakan suatu pencapaian luar biasa berkat kerja keras dari RA.Kartini.Banyak dari mereka yang juga stay di luar untuk membuka usaha bisnisnya,misalnya berbisnis kuliner,perancang baju,illustrator dan bekerja di perusahaan animasi,bahkan ada pula yang ikut serta dengan suaminya yang berkebangsaan asing untuk menetap disana.
1
Ironisnya,ada sebagian dari mereka yang cukup nyaman tinggal di luar negeri sehingga mereka melupakan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.
Asumsi

Ada beberapa praduga dimana para wanita Indonesia ini cukup nyaman menetap di Luar Negeri lalu membuka usaha bisnis,dan Bagaikan “Kacang lupa pada kulitnya”.Mereka lupa akan identitas mereka sebagai wanita Indonesia.Asumsi pertama adalah Mereka senang dengan Atmosfir di Negara lain, kedua mereka senang dengan kebudayaan Negara lain ini, Dan mungkin Asumsi yang terakhir adalah penduduk di Negara tempat wanita-wanita ini menetap.

Hipotesa

Teori pertama bahwa mereka senang dengan Atmosfir Negara Lain ini mungkin saja karena Negara tempat mereka menetap dan membuka usaha ekonomi ini lebih tidak ada polusi,kendaraannya lebih tertib,ataupun faktor yang lainnya.Teori Kedua bahwa mereka senang dengan kebudayaan lain mungkin saja benar.Karena ,mungkin kebudayaan Negara lain lebih mudah disesuaikan dengan Gaya Hidup yang mungkin juga sesuai dengan pemikiran wanita-wanita Indonesia ini,sehingga kebudayaan asing dijunjung tetapi kebudayaan sendiri dilupakan.Teori terakhir mengenai penduduk asli Negara ini mungkin karena mereka lebih menghargai,lebih ramah,dan menghormati para wanita Indonesia di dalam membuka usaha Ekonomi ini,menjadikan saingan didalam berbisnis Ekonomi ini sangat kecil.

Landasan teori

Teori bahwa para wanita Indonesia lebih senang untuk menetap di Negara lain dipicu dari peluang untuk melapangkan usaha perekonomian disana,karena berbuka usaha di luar negeri cukup besar,sehingga mereka senang untuk berbuka usaha disana dan dipicu dari repotnya transportasi pulang pergi karena berbeda benua,maka para wanita Indonesia ini memutuskan untuk menetap disana.Terdapat pula Bukti nyata dari hal tersebut.Dapat dilihat pada Pasal 65 ayat 1 UU (Undang-Undang)  Nomor 12 Tahun 18 Februari 2003 yang berbunyi “Setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) provinsi dan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan wanita sekurang-kurangnya 30%”. Ketentuan dari UU (Undang-Undang) di atas merupakan tindak lanjut dari konvensi PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), yaitu persoalan yang menyangkut penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita.
2
 Selain itu, Uni Antar Parlemen (Inter Parliamentary Union) pada tahun 1997 di New Delhi mendeklarasikan “Hak politik wanita harus dianggapi sebagai satu kesatuan dengan hak asasi manusia.
 Oleh karena itu, hak politik wanita tidak dapat dipisahkan dari hak asasi manusia”. UU (Undang-Undang) dan konvensi PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) tersebut menandakan bahwa dalam ranah politik peran wanita sudah mulai diakui dan diperhitungkan.

Pembahasan

Emansipasi wanita ini mengingatkan kita akan peran serta RA.Kartini,sesosok wanita yang begitu sangat penting perannya dibalik pergerakan ini.Raden Ajeng Kartini,disingkat R.A Kartini merupakan seorang pahlawan Indonesia yang memprakarsai pembebasan dari perbudakan terhadap para wanita Indonesia  pada zaman itu.Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara,21 April 1879.Kartini saat masih kecil tidak diizinkan untuk melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi oleh orang tuanya.Kartini saat kecil dipingit menunggu untuk dinikahkan.Ia sedih dengan hal tersebut,tetapi tidak berani untuk menentang kedua orang tuanya.Untuk menghilangkan kesedihannya,ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan pada akhirnya dia jadi gemar membaca.Melalui buku inilah,kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa(Waktu itu Belanda masih menjajah Indonesia).Ia mulai mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan membaca dan menulis.Menurut Kartini,wanita tidak cukup hanya bekerja didapur.Wanita harus cerdas dan bisa disetarakan kemampuannya dengan laki-laki.Kartini juga mendirikan sekolah wanita pada saat itu.Namun diusianya yang ke-25 tahun beliau meninggal setelah melahirkan putra pertamanya.Beliau meninggal di Rembang,17 September 1904.Sebelum meninggal ,beliau menulis buku yang berjudul,”habis gelap terbitlah terang”,yang menjadi cikal bakal dari emansipasi para wanita.Buku ini berisikan tentang kumpulan surat Kartini yang pernah dikirimkan kepada sahabatnya Abendanon.Nasib wanita berubah secara perlahan atas perjuangan beliau. Perjuangan Kartini di antaranya adalah membebaskan wanita dari  diskriminasi  yang membatasi gerak wanita pada masa itu. Selain itu, Kartini juga berjuang membebaskan kaum wanita dari perbudakkan. Atas dasar perjuangan Kartini inilah sehingga kita sekarang mengenal  istilah emansipasi wanita.
Beberapa wanita Indonesia sudah membuktikan kepada bangsa bahwa mereka mampu memegang peran penting dalam membangun bangsa. Salah satu dari mereka adalah  Mari Elka Pangestu seorang ekonom Indonesia kelas dunia, Pamela Halomoan illustrator muda, Sri Mulyani Indrawati Direktur Pelaksana Bank Dunia,dll
 Banyak sekali contoh kecil dimasa sekarang yang menunjukan bahwa peranan wanita memang penting dalam pembangunan ekonomi dan peranan itu bukan kecil namun sangat besar, terutama bagi negara indonesia ini.
Tenaga kerja indonesia  merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar.Dan sebagian besar adalah wanita.Cukup jelas menunjukan bahwa peranan wanita itu penting.Dengan bertambahnya devisa negara, otomatis meningkatkan pembangunan ekonomi negara tersebut.
3

Namun kenyataan yang ironis harus dihadapi oleh sebagian penyumbang devisa negara itu, maraknya penganiayaan, perlakuan tidak adil dan tidak dibayarnya upah merupakan contoh ketidakadilan untuk tenaga kerja indonesia.
Sangat tidak seimbang perlakuan yang didapat oleh para tki tersebut.Dalam satu sisi TKI telah memberikan peranan penting bagi tumbuhnya perekonomian suatu negara, dalam sisi lain TKW dianiaya dinegara lain, bahkan banyak pula yang pulang ke tempat asal hanya nama.Sungguh kenyataan yang sangat menyedihkan bagi wanita khususnya tenaga kerja indonesia.
Fakta diatas  adalah  satu dari sekian banyak kenyataan yang terjadi di indonesia.Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia merupakan pengaruh wanita, bukan hanya para politikus, menteri maupun para pengusaha, rakyat biasa ( tenaga kerja wanita) juga adalah peranan penting.
Lain halnya dengan generasi sekarang, wanita generasi muda sekarang sudah telah banyak terlena dan terombang-ambing oleh arus globalisasi yang semakin mewarnai dan meracuni bangsa. Tidak sedikit efek dari era globalisasi ini berpengaruh negatif sehingga tidak menutup kemungkinan partisipasi wanita dalam pembangunan bangsa pada masa mendatang tidak dapat berjalan, sehingga tidak ada lagi pembuktian bahwa wanita mampu berdiri membangun bangsa. Bahkan, persoalan ini apabila dibiarkan dan tidak ada usaha untuk melakukan perbaikan akan dapat menciptakan generasi muda yang bimbang dan tidak memiliki masa depan yang pasti.
Masih rendahnya keterlibatan dan partisipasi wanita khususnya generasi muda di dalam pembangunan ekonomi ini.Ditambah lagi oleh efek negatif globalisasi yang mempengaruhi pikiran-pikiran generasi muda (wanita) bangsa harus menjadi musuh bersama kita, dalam rangka menyukseskan pembangunan menyeluruh di negeri ini.
Demi membangun bangsa ini agar menjadi lebih baik lagi, kaum wanita tidak boleh melupakan hakikatnya sebagai seseorang wanita yang mempunyai sumber kelembutan. Sudah selayaknya kaum wanita perlu menyadari akan kodratnya. Wanita diharapkan bisa menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkannya. Menjadi Ibu yang dapat membimbing mereka menjadi anak yang kuat, cerdas, dan mempunyai etika yang baik agar dapat berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Itulah sebenarnya peran wanita yang utama selain berbagai peran di ketiga bidang kehidupan ekonomi, politik dan sosial. Wanita dituntut untuk menjalani kehidupan sesuai perannya masing-masing. Wanita telah menjadi sosok yang harus di hormati dan dilindungi dari berbagai kekerasan dan penganiayaan. Namun, wanita juga harus sadar akan tugas utamanya. Tugas ini mampu untuk menyadarkan wanita generasi muda untuk menjadi wanita yang terhormat, berharga dan sebagai kebanggaan bangsa.
Para wanita boleh saja untuk tinggal di luar negeri dan mengembangkan usaha perekonomian disana,tetapi mereka tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai wanita Indonesia dengan kebudayaan timur yang dijunjung tinggi.Bisa juga dengan menetapnya para wanita ini di luar Indonesia mereka memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan cirri-ciri wanita Indonesia yang dengan tutur kata yang santun,perilaku yang lembut dan sopan serta kepribadian yang ramah.
4
Tentu saja dengan menetapnya Para wanita Indonesia ini bisa memperkaya wawasan mereka tentang kebudayaan Luar yang beragam.Mereka harus pula menyaring kebudayaan luar ini dan diambil sisi positifnya. Dan mungkin mereka tanamkan terhadap diri anak-anak mereka kelak.Sehingga anak-anak mereka bisa menjadi penerus masa depan yang walaupun tinggal di Luar Indonesia tetapi tidak akan pernah lupa akan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.

Penutup

Kesimpulan
Peranan wanita itu penting dengan bertambahnya devisa negara, otomatis meningkatkan pembangunan ekonomi negara tersebut .Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia merupakan pengaruh wanita, bukan hanya para politikus, menteri maupun para pengusaha, rakyat biasa ( tenaga kerja wanita) juga adalah peranan penting. Wanita telah menjadi sosok yang harus di hormati dan dilindungi dari berbagai kekerasan dan penganiayaan. Namun, wanita juga harus sadar akan tugas utamanya. Tugas ini mampu untuk menyadarkan wanita generasi muda untuk menjadi wanita yang terhormat, berharga dan sebagai kebanggaan bangsa.
Para wanita boleh saja untuk tinggal di luar negeri dan mengembangkan usaha perekonomian disana,tetapi mereka tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai wanita Indonesia dengan kebudayaan timur yang dijunjung tinggi.

Saran
Agar para wanita Indonesia di era globalisasi ini dapat turut serta didalam pembangunan ekonomi dan tentu saja tidak terlena dengan arus globalisasi.Emansipasi wanita berkat kerja keras Raden Ajeng kita,RA Kartini harus selalu dipelihara.Karena kita tinggal melanjutkan usaha yang RA Kartini perjuangkan.Semangat Para Wanita Indonesia.






5

penulisan ilmiah

Posted by BlushyblushyBlog at Tuesday, June 11, 2013 0 comments

DAFTAR ISI :

Kata Pengantar ........................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
Latar Belakang ........................................................................................................1
Permasalahan …………………………..................................................................1
-          Pembatasan Masalah ……………........................................................1
-          Asumsi ………………………………………………………………..2
-          Hipotesa …………………………………………………………........2
Landasan Teori …………………………………………………………………...2
Pembahasan ………………………………………………………………………3
Penutup …………………………………………………………………………...5
-          Kesimpulan …………………………………………………………...5
-          Saran ………………………………………………………………….5
Daftar Pustaka …………………………………………………………………....6













ii

 

My BlushyblushyBlog Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template